Rabu, 07 Desember 2011

budayakan kebiasaan menggosok gigi yang baik dan benar



Pengertian Menggosok Gigi

      kita perpulu mencermati cara menggisik gigi yang baik dan benar. Kita jangan menggosok gigi dengan cara melintangi gigi dengan gerakan kiri ke kanan, sebab digusi ada bagian yang bebas pada leher gigi.kalau nagian ini disikat,apa bila dengan menggunakan sikat yang kasar,maka akibatnya busa goyang-goyangdan mengalami pengerutan.pada akhirnya gigi akan terlihat seperti panjang-panjang akibat lapisan yang tidak ada emailnya itu kena gosok juga. Padahal bagian itu sangat lembut. Karena setiap hari digosok seprti itu akhirnya giginya menjadi terkikis dan rusak.tak hanya itu saja,penggunaan sikat gigi yang tidak tepat juga dapat merusak gigi. Sikat gigi kalau sudah lama dipakai,maka bulu-bulu nya akan menjadi rusak.

      Kalau bulu-bulu yang sudah mengaras ini dipakai terus-menerus,maka akan menyebabkan permukaan gigi terkikis. Permukaan gigi yang paling lemah adalah yang terletak pada leher gigi antara mahkota gigi dan gusi.daerah itu tidak ada emailnya. Karena setiap hari disikat dengan arah yang keliru akan menyebabkan sepeti mengalami abrasi. Posisi semakin kedalam.jadi bagian gigi tersebut rusakkarena sikat gigi.

      Hal yang perlu diperhatikan dalam menggosok gigi,pertama-tama yaitu pilihan sikat gigi. Cari sikat gigi yang bulu nya tidak terlalu keras tapi juga jangan terlalu lembut. Sebab kalau terlalu lembut nanti gosok gigi nya tidak bersih.

      Dalam memilih sikat gigi sebaiknya menggunakan sikat yang sesuai dengan standar kesehatan. Sikat gigi juga digunakan sesuai masanya,kalu sudah tidak layak pakai sebaiknya segera ganti dengan sikat gigi yang baru. Bila memungkinkan kita bisa membeli sikat gigi yang mmpunyai warna indicator.ketika warnanya memudar berarti bulu-bulu sikat gigi tersebut sudah tidak baik digunakan dan harus ganti sikat gigi baru.kalau sikat gigi semacam itu termasuk mahal, sebagai gantinya bisa dengan jalan memastikan bulu sikatnya tidak terlalu keras,tapi juga tidak terlalu lembut

 Penyebab Utama Sakit Gigi

      Adalah kuman yang bersarang disisa makanan yang menempel digigi.kumpulan kumn selain menyebabkan gigi berlubang, bila tidak dibersihkan semakin lama akan mengeras menjadi karang gigi dan hanya bisa dibr sihkan oleh dokter gigi. Semakin lama karang gigi akan mengeluarkan racun yang akan menyebabkan kerusakan gigi.untuk membersihkan sisa makanan, sebaiknya menggosok gigi segera setelah makan, setidaknya sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Gigi susu pada anak-anak juga perlu dirawat, gigi susu tidak boleh tanggal pada waktunya karena menjadi acuan bagi gigi tepatnya supaya tumbuh teratur. Jangan takut bila gigi susu nya tanggal,pasti akan diganti oleh gigi tetap. Tapi kalau gigi tetapmu rusak tidak akan ada gantinya lagi, karena itu rawatlah baik-baik gigi susu dan gigi tetapmu, perawatan gigi sejak dini ( sejak gigi susu ) akan mengurangi resiko kerusakan gigi tetap.

      Hal yang mengganggu pada gigi adalah plak gigi. Meski sudah menggosok gigi, tetap tidak mau luntur.plak adalah sisa makanan air ludah bakteri yang dapat mengakibatkan pengikisan email oleh asam, sehingga mengalami mineralisasi dan mengeras menjadi karang gigi.bakteri dalam plak dapat mengeluarkan racun yang menyerang gusi dan mengakibatkan peradangan sampai pendarahan gusi.jika dibiarkan terus dapat membuat lubang pada gigi dan menyebabkan akar gigi terbuka setelah dibersihkan.kebanyakan plak disebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang kurang terawat sehingga mengakibatkan bau mulut atau halitosis akibat adanya sisa makanan yang diubah oleh bakteri dalam muluy menjadi gas yang mudah menguap dan berbau tidak sedap.

Memilih sikat gigi yang bersahabat.

      Meski menyikat gigi sudah menjadi kebiasaan sehari-hai sejak seorang manusia mampu mengingat, namun kesalahan saat menggosok gigi masih kerap terjadi. Baik cara maupun memilih sikat gigi yang baik, sehingga tak jarang menimbulkan keluhan. Entah terkena sodokan sikat gigi yang keras sehingga melukai gusi atau tak mengangkat kotoran disela gigi secara maksimal adalah hal-hal yang ditimbulkan akibat pemilihan sikat gigi yang tidak cermat berikut beberapa tips yang busa dijadikan pegangan dalam memilih sikat gigi :
      1. Sesuaikan ukuran sikat gigi dengan rongga mulut.
      2. Pilihlah bulu sikat gigi yang halus untuk melindugi gusi dari kemungkinan   
 terluka
3. Bentuk kepala sikat gigi yang berbentuk oval dapat melindungi gusi dari     terluka.
4. kini ada pulka sikat gigi yang menggunakan batrai.
5. cari sikat gigi yang dengan pegangan yang cukup lebar.
1. Bila ingin menggunakan sikat gigi yang memiliki penutup, pastikan bahwa penutup sikat tersebut memiliki ventilasi udara
2. Tak ada salahnya untuk terus mencari sikat gigi yang nyaman

Beberapa tips untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, yakni ; menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride pada pagi dan malam hari, serta mengurangi makanan manis dan lengket.
Selain itu juga sangat dianjurkanagar banyak mengkonsumsi buah dan sayur karena makanan berserat bisa menjadi pembersih alami ( self cleansing ) pada gigi, membiasakan berkumur-kumur setelah makan sesuatu, berkumur dengan anti septiksetelah menggosok gigi dimana hal ini baik bisa digunakan secara tepat, menggunakan dental dentalflos supaya sisa makanan yang tersangkut di interdental dapat keluar, dan memeriksakan gigi kedokter gigi setiap 6 bulan sekali.

 Kesimpulan


Mulut bisa menjadi sumber dari penyakit, pengobatannya juga cukup mahal. Karena, pencegahan yang murah meriah adalah dengan menggosok gigi, gusi dan lidah. Jangan lupa, periksakan kondisi gigi pada dokter gigi minimal enam bulan sekali.
Penting untujk diketahui, menyikat gigi juga tidak bisa sembarangan. Tidak perlu gosok keras-keras, gerakan senyaman yang anda suka. Tapi normalnya dari atas kebawah dan dari bawah keatas hingga bagian belakang. Untuk gusi dan lidah, gosokkan secara perlahan. Bila bulu sikat lembut, maka tidak akan terjadi luka.

 Saran

1.      Untuk menyikat gigi sesuai anjuran yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
2.      Jangan gunakan sikat gigi bila bulunya sudah terlihat rusak ( biasanya setelah berusia tiga bulan ) karena dapat melukai gusi.
3.      jangan sekali-sekali meminjamkan sikat gigi kepada orang lain demi menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang terbawa.

Diare sering dianggap biasa di kalangan masyarakat


PENGERTIAN DIARE
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).
Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997).
Seseorang dikatakan menderita diare bila konsistensi tinja cair berwarna kehijauan. Sedangkan frekuensi merupakan faktor kedua. Diare terjadi akibat proses penyerapan air dan garam isi usus besar oleh dinding usus kecil terganggu karena adanya peradangan di selaput lendir. Maka peristaltik atau gerakan ususnya pun bertambah kuat sehingga tinja yang masih mengandung banyak cairan dikeluarkan lebih cepat. Tipe diare ada yang akut,  dan ada yang kronik. Penyebabnya bermacam-macam, bisa akibat virus (travellers diarrhoea), di mana virus melekat para permukaan sel mukosa usus dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel usus. Di sini penyerapan menjadi menurun dan pengeluaran air dan elektrolit meningkat Diare juga bisa karena enterotoksin atau racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium dan Staphylococcus yang menghasilkan endotoksin atau parasit. Yang terbanyak adalah diare karena infeksi bakteri E. coli atau yang agak jarang Shigella, Entamoeba hystolytica, Salmonella sp, V.eltor, V.cholerae, serta bakteri non-patogen yang tumbuh berlebihan. Diare bakterial atau invasif terjadi kalau bakteri dalam makanan yang terinfeksi masuk menyerbu ke dalam mukosa. Di situ bakteri memperbanyak diri, menghasilkan toksin yang selanjutnya diserap ke dalam darah, menimbulkan gejala yang hebat: demam tinggi, kejang, mencret berdarah dan berlendir. Supaya tidak mengakibatkan diare yang berkepanjangan (lebih dari 14 hari), tentu harus segera diobati. Diare yang sifatnya kronik, bisa karena penyakit-penyakit seperti kanker usus besar, kanker pankreas, cacingan, peradangan usus besar yang berkepanjangan, kerusakan mukosa usus, gangguan imunologik, dll. Penyebab lain adalah penyinaran sinar Rontgen atau tidak tahan terhadap antibiotika tertentu (penisilin, tetrasiklin, kloramfenikol) yang tujuan sebenarnya untuk memusnakan kuman penyebab penyakit, tapi adakalanya mengenai bakteri usus yang bermanfaat. Diare juga bisa akibat intoleransi dan malabsorpsi terhadap makanan tertentu (lemak, laktosa, pedas), infeksi di luar usus (radang napas, ensefalitis, dll). Sebab lain, alergi terhadap makanan dan minuman, gangguan gizi atau kekurangan enzim, serta pengaruh saraf saat dalam keadaan takut, cemas, terkejut.
ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
3. Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
PATOFISIOLOGI
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotik
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
MANIFESTASI KLINIS
Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah, demam, tenesmus, hematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut. Akibat paling fatal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang menimbulkan renjatan hipovolemik atau gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang berlanjut. Seseoran yang kekurangan cairan akan merasa haus, berat badan berkurang, mata cekung, lidah kering, tulang pipi tampak lebih menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini disebabkan oleh deplesi air yang isotonik. Karena kehilangan bikarbonat (HCO3) maka perbandingannya dengan asam karbonat berkurang mengakibatkan penurunan pH darah yang merangsang pusat pernapasan sehingga frekuensi pernapasan meningkat dan lebih dalam (pernapasan Kussmaul) Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda denyut nadi cepat (> 120 x/menit), tekanan darah menurun sampai tidak terukur. Pasien mulai gelisah, muka pucat, akral dingin dan kadang-kadang sianosis. Karena kekurangan kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung.
Penurunan tekanan darah akan menyebabkan perfusi ginjal menurun sampai timbul oliguria/anuria. Bila keadaan ini tidak segera diatsi akan timbul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal ginjal akut.
PENATALAKSANAAN
Prinsip Penatalaksanaan:
Penatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas:
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
2. Tata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab infeksi.
3. Memberikan terapi simtomatik
4. Memberikan terapi definitif.
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
Ada 4 hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu:
1) Jenis cairan yang hendak digunakan
Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan karena tersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah bila dibandingkan dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia dapat diberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya ditambahkan dengan 1 ampul Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl isotonik. Pada keadaan diare akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegah dehidrasi dengan segala akibatnya.
2) Jumlah cairan yang hendak diberikan.
Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti yang hendak diberikan harus sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari badan. Jumlah kehilangan cairan dari badan dapat dihitung dengan cara/rumus:
- Mengukur BJ Plasma
Kebutuhan cairan dihitung dengan rumus:
BJ Plasma - 1,025
———————- x BB x 4 ml0,001
- Metode Pierce
Berdasarkan keadaan klinis, yakni:
* diare ringan, kebutuhan cairan = 5% x kg BB
* diare sedang, kebutuhan cairan = 8% x kg BB
* diare ringan, kebutuhan cairan = 10% x kg BB
- Metode Daldiyono
Berdasarkan skoring keadaan klinis sebagai berikut:
* Rasa haus/muntah = 1
* BP sistolik 60-90 mmHg = 1
* BP sistolik <60 mmHg = 2
* Frekuensi nadi >120 x/mnt = 1
* Kesadaran apatis = 1
* Kesadaran somnolen, sopor atau koma = 2
* Frekuensi napas >30 x/mnt = 1
* Facies cholerica = 2
* Vox cholerica = 2
* Turgor kulit menurun = 1
* Washer women’s hand = 1
* Ekstremitas dingin = 1

* Sianosis = 2
* Usia 50-60 tahun = 1
* Usia >60 tahun = 2
Kebutuhan cairan =
Skor
——– x 10% x kgBB x 1 ltr
15
3) Jalan masuk atau cara pemberian cairan
Rute pemberian cairan pada orang dewasa meliputi oral dan intravena. Larutan orali dengan komposisi berkisar 29 g glukosa, 3,5 g NaCl, 2,5 g NaBik dan 1,5 g KCl stiap liternya diberikan per oral pada diare ringan sebagai upaya pertama dan juga setelah rehidrasi inisial untuk mempertahankan hidrasi.
4) Jadual pemberian cairan
Jadual rehidrasi inisial yang dihitung berdasarkan BJ plasma atau sistem skor diberikan dalam waktu 2 jam dengan tujuan untuk mencapai rehidrasi optimal secepat mungkin. Jadual pemberian cairan tahap kedua yakni untuk jam ke-3 didasarkan pada kehilangan cairan selama 2 jam fase inisial sebelumnya. Dengan demikian, rehidrasi diharapkan lengkap pada akhir jam ke-3.
2. Tata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab infeksi.
Untuk mengetahui penyebab infeksi biasanya dihubungkan dengan dengan keadaan klinis diare tetapi penyebab pasti dapat diketahui melalui pemeriksaan biakan tinja disertai dengan pemeriksaan urine lengkap dan tinja lengkap.
Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa diperjelas melalui pemeriksaan darah lengkap, analisa gas darah, elektrolit, ureum, kreatinin dan BJ plasma.
Bila ada demam tinggi dan dicurigai adanya infeksi sistemik pemeriksaan biakan empedu, Widal, preparat malaria serta serologi Helicobacter jejuni sangat dianjurkan. Pemeriksaan khusus seperti serologi amuba, jamur dan Rotavirus biasanya menyusul setelah melihat hasil pemeriksaan penyaring.
Secara klinis diare karena infeksi akut digolongkan sebagai berikut:
1) Koleriform, diare dengan tinja terutama terdiri atas cairan saja.
2) Disentriform, diare dengan tinja bercampur lendir kental dan kadang-kadang darah.
Pemeriksaan penunjang yang telah disinggung di atas dapat diarahkan sesuai manifestasi klnis diare.
3. Memberikan terapi simtomatik
Terapi simtomatik harus benar-benar dipertimbangkan kerugian dan keuntungannya. Antimotilitas usus seperti Loperamid akan memperburuk diare yang diakibatkan oleh bakteri entero-invasif karena memperpanjang waktu kontak bakteri dengan epitel usus yang seyogyanya cepat dieliminasi.
4. Memberikan terapi definitif.
Terapi kausal dapat diberikan pada infeksi:
1) Kolera-eltor: Tetrasiklin atau Kotrimoksasol atau Kloramfenikol.
2) V. parahaemolyticus,
3) E. coli, tidak memerluka terapi spesifik
4) C. perfringens, spesifik
5) A. aureus : Kloramfenikol
6) Salmonellosis: Ampisilin atau Kotrimoksasol atau golongan Quinolon seperti Siprofloksasin
7) Shigellosis: Ampisilin atau Kloramfenikol Helicobacter: Eritromisin
8) Amebiasis: Metronidazol atau Trinidazol atau Secnidazol
9) Giardiasis: Quinacrine atau Chloroquineitiform atau Metronidazol
10) Balantidiasis: Tetrasiklin
11) Candidiasis: Mycostatin
12) Virus: simtomatik dan suportif



BAHAYA DEHIDRASI !!!!
Yang perlu dihindari bila kita terserang diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi, sebab ini bisa berakibat fatal.
Tingkat keparahan dehidrasi dapat digolongkan sbb:
Dehidrasi ringan (kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badan semula). Diare berlangsung sekali tiap 2 jam atau lebih. Gejala lain: rasa haus, gelisah, tapi elastisitas kulit bila dicubit masih baik dan penderita masih sadar.
Dehidrasi sedang (kehilangan cairan 5-10% dari berat badan semula). Diare semakin sering dengan volume lebih besar. Gejala lain terasa haus, gelisah, pusing jika berubah posisi, pernapasan terganggu, ubun-ubun dan mata cekung, elastisitas kulit lambat.
Dehidrasi berat (kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badan semula). Diare hebat disertai muntah. Gejala lain: mengantuk, lemas, berkeringan dingin, kulit kaki dan tangan keriput, kejang otot, pernapasan cepat dan dalam, ubun-ubun dan mata sangat cekung, elastisitas kulit sangat lambat.
Dalam keadaan darurat, dehidrasi ringan dapat diatasi dengan memberikan cairan elektrolit/oralit yang cukup dilarutkan dalam air minum. Lalu diberikan obat antidiare biasa. Bila larutan oralit tidak tersedia, kita dapat membuat larutan gula-garam dengan komposisi 1 sendok teh munjung gula pasir + 1/4 sendok teh garam + 200 cc air matang hangat. Atau bisa juga dicoba dengan air beras, air kelapa atau kaldu sayuran (tanpa lemak). Sedangkan pada dehidrasi sedang sampai berat, dalam keadaan darurat juga diberikan oralit sebelum dibawa ke rumah sakit. Penderita perlu segera dilarikan ke rumah sakit terutama kalau penderita muntah terus sehingga oralit tidak bisa masuk, tidak kencing selama 6 jam, tinja telah bercampur darah, terus menerus diare tanpa henti.
Di rumah sakit biasanya pasien segera diberi cairan rehidrasi parenteral seperti Ringer Laktat atau Darrow Glukosa. Oralit atau garam rehidrasi oral tadi merupakan campuran garam dan gula dalam perbandingan mirip dengan cairan tubuh. Larutan ini penting diberikan pada penderita diare, terutama pada penderita anak-anak atau lansia, guna menggantikan air yang hilang akibat diare, muntah, berkeringat.
Pasangan glukosa dan garam Na dapat diserap baik oleh usus penderita diare. Na merupakan ion yang berfungsi allosterik(berhubungan dengan penghambatan enzim karena bergabung dengan molekul lain), dengan kemampuan meningkatkan pengangkutan dan meninggikan daya absorbsi gula melalui membran sel. Gula dalam larutan NaCl (garam dapur) juga berkhasiat meningkatkan penyerapan air oleh dinding usus secara kuat (sekitar 25 x lebih banyak daripada biasanya). Takaran umum oralit, 1 bungkus oralit 200 cc dimasukkan ke dalam 1 gelas belimbing air, diaduk sampai larut.
Oralit diberikan ke penderita sedikit demi sedikit dengan sendok, jangan sekaligus banyak. Jika penderita muntah, berikan 1 sendok oralit, tunggu 5- 10 menit, lanjutkan lagi sedikit demi sedikit. Usahakan jumlah yang diberikan 10-15 cc/kg BB/jam. Jumlah ini sesuai dengan kecepatan pengosongan lambung. Efek samping hanya dapat terjadi pada takaran terlalu tinggi atau terlalu pekat yang bisa mengakibatkan rasa kantuk, lidah bengkak, denyut jantung cepat, kulit memerah. Untuk menghindari terbukanya luka-luka usus atau perdarahan, hendaknya penderita diare beristirahat total. Perlu juga melakukan diet makanan yang merangsang (asam, pedas) serta makanan yang tidak mudah dicerna (berserat tinggi) dan berlemak.

Selasa, 06 Desember 2011

rencana pembangunan apotik


I.  PENDAHULUAN
Apotik selama ini kita ketahui adalah tempat menjual obat, tetapi sebenarnya apotik adalah salah satu unit penyalur perbekalan farmasi meliputi obat, obat tradisional, alat kesehatan, kosmetik, reagen kimia dan bahan-bahan yang terkait dengan perbekalan tersebut. Jadi suatu kekeliruan besar kalau kita mengira bahwa apotik hanya menjual obat saja. Kemudian apotik sangat berbeda sekali dengan toko obat. Toko obat tidak boleh melayani resep dan menjual obat-obat keras, narkotika dan psikotropika, sedangkan seluruh resep dari dokter dan berbagai obat keras tersebut dapat kita beli di apotik.
Apotik secara umum sebenarnya tidak memiliki fungsi yang banyak, apotik hanya memiliki 2 fungsi yaitu; Apotik berfungsi sebagai unit pelayanan kefarmasian, Apotik berfungsi sebagai unit bisnis Apotik sebagai unit yang melakukan pelayanan kefarmasian. Apoteker bertugas sebagai penanggung jawab apotek untuk mengkoordinir pelayanan kefarmasian kepada pelanggan apotek. Apoteker bertugas melakukan pelayanan informasi obat (PIO) kepada pelanggan apotik. Selain itu apoteker bertugas melakukan pemberian konseling, informasi dan edukasi (KIE) kepada pelanggan. Hal ini berguna untuk menghindari penggunaan obat yang salah dan penyalahgunaan penggunaan obat. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.


II. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek antara lain :
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
     penyerahan obat dan bahan obat.
3. Sarana pelatihan bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
    umumnya.
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi)


III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK
Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :
1.  Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a. Letaknya strategis
b. Penduduk yang cukup padat
c. Daerah yang ramai
d. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :
a. Fotokopi SIK atau SP
b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte
hak milik
d. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
e. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA
di Apotek lain
f. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya
g. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan Farmasi.


IV. ANALISIS
A.    Kekuatan/Strengis
*      Lokasi/tempat apotek berada di Jln.Pangeran Kel. Kuin Utara yang ramai dilalui arus kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah.
*      Apoteker yang selalu stand-by di apotek, siap memberi layanan dan konsultasi seputar obat.
*      Apotek dengan layanan patient oriented yang berbasis pelayanan kefarmasian pharmaceutical care.

B.     Kelemahan/weakness
*      Merupakan apotek baru, yang belum dikenal masyarakat, dan belum mempunyai pelanggan yang tetap.
*      Modal yang terbatas.

C.     Peluang/opportunity
*      Rumah penduduk di daerah tersebut padat.
*      Tidak ada pesaing

D.    Ancaman/threaths
*      Presepsi masyarakat bahwa membeli obat di apotek mahal.





V. NAMA APOTEK
Nama apotek yang didirikan adalah “Maju Tak Gentar” yang terletak Jl. Pangeran Kel. Kuin Utara.
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana
Apotek
a. Hj. Masmurah S. Far Apt
Alamat: Jl. Perdagangan, kompleks HKSN Permai blok 6b no.222 rt 30.


VI. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
1. Bangunan, terdiri dari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d.Ruang penyimpanan obat
e. Ruang rapat
f. Ruang pegawai
g. Ruang peracikan dan penyerahan obat
h. Ruang praktek dokter
i. Tempat parkir
j. Toilet


2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e.Sarana komunikasi (telepon)
f. Sanitasi
g. Papan nama APA
h. Papan nama dokter
i.Billboard nama Apotek

3.Perlengkapan kerja apotek
a. Alat pengolahan / peracikan :
1) Batang pengaduk
2) Cawan penguap
3) Corong
4) Gelas ukur, gelas piala
5) Kompor / pemanas
6) Labu Erlenmeyer
7) Mortir dan Blender
8) Penangas air
9) Panci
10) Rak tempat pengering
11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
12) Thermometer
13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
b. Wadah
1) Pot / botol
2) Kertas perkamen
3) Klip dan kantong plastic
4) Etiket (biru dan putih)
c. Tempat penyimpanan
1) Lemari / rak obat
2) Lemari narkotika
3) Lemari psikotropika
4) Lemari bahan berbahaya
5) Kulkas

4. Perlengkapan Kerja Dokter
a. Thermometer
b. Timbangan berat badan dewasa dan bayi
c. Bed
d. Alat pengukur tinggi badan
e.Tensimeter
f. Seperangkat alat kerja dokter kandungan
g. Seperangkat alat kerja dokter gigi
h. Seperangkat alat injeksi

5. Perlengkapan Administrasi
a. Blanko surat pesanan
b. Blanko faktur penjualan
c. Blanko nota penjualan
d. Blanko salinan resep
e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika
f. Buku catatan pembelian
g. Buku catatan penjualan
h. Buku catatan keuangan
i. Buku catatan narkotika dan psikotropika
j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya
k. Kartu stok obat
l. Buku Defecta
m. Komputer
n. Printer
o. Buku catatan kesehatan pasien

6.Kelengkapan buku pedoman
a. Buku standar yang wajib :
1) Farmakope Indonesia edisi terakhir
2) Kumpulan peraturan / UU
b. Buku lainnya :
1) MIMS, ISO edisi terbaru
2) Pharmakologi dan terapi
3) Pedoman pengobatan Apotek Maju Tak Gentar
VII. TENAGA KERJA
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan rincian sebagai berikut:
·         APA                            : 1 orang
·         Asisten apoteker         : 2 orang
·         Pembantu umum         : 1 orang
·         Akuntan                      : 1 orang


VII. STRATEGI DAN INOVASI
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksestensi Apotek Maju Tak Gentar dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1. Menyediakan jasa konseling APA.
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap Apotek Cahaya Suci.
4. Apotek  ini akan dibuka selama 24 jam
5. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
6. Kerjasama dengan praktek dokter
7. Berada di lokasi padat penduduk dan dekat pasar
8. Menerima mahasiswa Farmasi STIKES Muhammadiyah untuk menjadi pegawai magang di Apotek Maju Tak Gentar.
9. Pelayan yang ramah dengan prinsip 5S (Salam, Senyum, Sapa, Santun dan Service).
10. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam wilayah Banjarmasin dan harga yang telah ditentukan)
11. Memberikan bantuan rakyat bagi masyarakat yang kurang mampu dalam bentuk
subsidi obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat
VIII. ASPEK MODAL DAN BIAYA
a. Modal = Rp 150.000.000,00
1.      Perlengkapan Apotek                                                  Rp.   45.373.200,00
2.      a . biaya perizinan                                                       Rp.     2.000.000,00
b . modal operasional                                                  Rp.   60.000.000,00
c . cadangan modal                                                     RP.   92.626.800,00
                                    TOTAL MODAL                             Rp. 150.000.000,00   
b. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1
a. Biaya rutin bulanan
1). Tenaga kerja
- APA (1)                                                                                Rp. 2.000.000,00
- Asisten Apoteker (2)                                                                        Rp. 1.800.000,00
- Akuntan (1)                                                                          Rp.    500.000,00
-  Pembantu Umum                                                                 Rp.    300.000,00
                                                JUMLAH                               Rp. 4.600.000,00
2). Biaya lain-lain
- Biaya listrik, air, dan telepon                                                Rp.   400.000,00
- Biaya pajak reklame                                                  Rp.   100.000,00
- Serba - serbi                                                                          Rp.   400.000,00
                                                JUMLAH                               Rp.   900.000,00
                                    JUMLAH KESELURUHAN          Rp. 5.500.000,00



b. Biaya rutin tahun ke-1
1). Biaya bulanan 12 x Rp. 4.600.000,00                               Rp. 55.200.000,00
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji)                         Rp.   4.600.000,00
                                                TOTAL                                  Rp. 59.800.000,00




3. Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan tahun ke-1
Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp.65.000, dengan demikian akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
- Penjualan obat resep tahun 1
  26 harix12 bulanx10xRp. 65.000,00                                     Rp. 202.800.000,00
- Penjualan obat bebas + OWA
  26 harix12bulanxRp. 150.000,00                                          Rp.   46.800.000,00               
- Penjualan Alkes
  26 harix12 bulanxRp. 50.000,00                                           Rp.   15.600.000,00
                                                TOTAL                                  Rp. 265.200.000,00

b. Pengeluaran tahun ke-1
- Pembelian obat resep                                                            Rp. 101.400.000,00
- Pembelian obat bebas                                                           Rp.   32.760.000,00
- Pembelian OWA                                                                   Rp.   10.920.000,00
- Pengeluaran rutin tahun 1                                                     Rp.  59.800.000,00
TOTAL                                  Rp. 204.880.000,00

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I
Pendapatan tahun 1                                                                Rp. 265.200.000,00
Pengeluaran tahun 1                                                                Rp. 204.880.000,00
Laba sebelum pajak                                                                 Rp.   60.320.000,00
Pajak pendapatan (10%)                                                         Rp.       6.032.00,00
Laba bersih                                                                              Rp.   54.288.000,00


d. perhitungan BEP tahun ke 1

1)  Pay Back Period

                                    Total investasi
     Pay Back Period =-----------------------
                                    Laba bersih

                                      Rp. 150.000.000,00
     Pay Back Period = ---------------------------
                                      Rp.   54.288.000,00
         =  2,76 tahun ( 2 tahun 8 bulan)


3) BEP (Break Even Point)
                         Biaya tetap
BEP=-------------------------------------------
            1 - biaya variabel/total investasi

                   Rp. 59.800.000,00
 BEP=----------------------------------------------------
            1 - Rp. 145.080.000,00/150.000.000,00

        =  Rp. 598.000.000,00/ tahun


4) Persentase BEP 
                          Biaya tetap
% BEP =   -------------------------------------    x  100%
                 Pendapatan – biaya variable

                            Rp. 59.800.000,00
           =   -----------------------------------------------    x 100%
             Rp. 265.200.000,00  - Rp. 145.080.000,00
           
          = 49,78%

IX. PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian Apotek Maju Tak Gentar di Jl. Pangeran Kel. Kuin Utara .mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.